Sabtu, 15 November 2014

PART 2 , 2012 ke 2014 inilah saya sekarang, Turkey

1 Agustus siang tengah hari, akhirnya rombongan kami sampai di Istanbul,Turkey tepatnya kami sampai di bandara international Ataturk Airport. Bandaranya tak lebih bagus dari bandara soekarno hatta, tapi jelas lebih teratur, lebih bersih, gak ada yang namanya calo atau bapak2  yang ngebet bawain barang kita dan ujung-ujungnya minta bayaran dan lebih internasional. Hari itu, hari pertama status saya jadi Bule dan bertemu dengan bule-bule lain di bandara ini. Hari itu hawa istanbul begitu panas, tak lebih dari 32 derajat celcius, tapi jelas panas dibanding udara bandung yang sekitar 25 derjat. Maklum saat itu agustus adalah puncak-puncaknya musim panas di Istanbul. Jadi ini adalah summer pertama saya di Istanbul. Pertama saya sampai istanbul, sulit rasanya membedakan mana orang turki dan yang bukan.

Akhirnya, kami dijemput oleh orang Turki dan di bawa kesebuah asrama. Senang sekali rasanya setelah melewati perjalanan 13 jam di pesawat di tmbah 2 jam transit, saya bisa sampai ke Turki. Karena saat itu bulan puasa, dan saya memkasakan untuk berpuasa juga, jadi perjalanan dari bandara ke asrama tidak begitu saya perhatikan. Terlintas saya lihat, istanbul adalah kota yang gedung nya tinggi-tinggi, banyak mall, padat transportasi dan jarang pepohonan,gersang. Sesampai di asrama saya langsung tidur. Asrama kami berada di bagian eropa Istanbul, lingkungan disekitar asrama sangan bagus, terdapat pusat keramaian yang ditandai dengan adanya taman dan mall. Setiap sore, banyak orang-orang duduk duduk santai di taman dan berolahrga ringan. Karena musim panas siangnya lebih panjang, magrib jadi jam 9 malam. Dan itu puasa pertama kami di Turki, tentu bosan, dan sulit untuk puasa dalam keadaan seperti ini. Hasilnya, setiap sore kami mengisi kebosanan kami dengan berjalan-jalan di taman dan melihat-lihat isi mall tanpa membeli satu hal pun.
Istanbul, kota dengan ragam budaya. Di dalamnya muslim hidup diam-diam. Kenapa diam-diam, karena sejarahnya bilang Turki adalah negara islam, tapi setelah sekulerinisasi islam tak terlihat jelas lagi di tiap individunya. Hal itu terlihat jelas karena saat bulan puasa, banyak orang masih makan di cafe, tak ada restoran yang tutup, dan makan minum bebas. Tapi masjid masjid disni aduhai sungguh Indah. Bangunan tua dengan warna semen, kubah besar dengan lambang Allah di puncaknya, empat pilar masjid yang tinggi yang menambah megahnya masjid. Arsitektur yang sangat indah, dan hampir semua masjid disini bermodelkan seperti itu. Tidak berlebihan kalau saya bilang Turkey adalah negara seribu kubah.
Sesuai dengan perjanjian beasiswa, kami tidak akan langsung masuk kuliah melainkan masuk ke kelas persiapan bahasa Turki untuk setahun, lalu masuk kuliah. Sebenarnya kami masi belum tau dimana kami akan kuliah kelak, karena pengumuman univeristas di buka sekitar akhir bulan agustus. Sebulan saya dan anak indonesia lainnya berkumpul di satu asrama, sampai akhirnya berpisah setlah menerima universitas masing-masing. Kami saling pergi ke kota masing,masing. Dan Alhamdulillahnya saya, saya beruntung untuk dapat tetap melanjutkan kuliah di kota Istanbul, tepatnya di jurusan Teknik Kimia Istanbul Technical University bersama teman-teman lainnya.
Kota Istanbul begitu mempesona.
Dilihat dari berbagai sisi tetap mempesona.
Selama di kelas bahasa saya selalu meluangkan waktu bepergian ke berbagai tempat di Istanbul. Menjadi pelajar saat di kursus bahasa dan sepulangnya menjadi seorang foreigner, itulah profesi saya saat belajar bahsa Turki. Saya menikmati pembelajaran bahasa Turki, berbicara bahasa Turki yang jauh berbeda dengan bahsa Indonesia adalah suatu hal menantang bagi saya. Kadang, kami foreigner kerap melakukan hal bodoh saat menggunakan bahasa Turki. Ya salah grammar, ya salah menggunakan kata yang sesuai, bingung memilih kosa kata yang sopan atau tidak, dan lain lain.
Istanbul juga kota yang transportasinya sangat tertata baik,disini ada banyak bus dalam kota yang bernomor sampai ratusan. Awalnya saya susah menghafal nomor bus, karena sering jalan-jalan saya pun hampir ingat semua nomor dan tujuan nomor bus haha, ada juga sub way (metro bawah tanah) yang super cepat dan bersih,bagus dan modern, ada juga kereta dalam kota. Disini juga banyak taman dengan alat-alat olahraga, dan mainan anak-anak. hampir di setiap tempat bisa kita temui taman taman dari ukuran kecil,sedang sampai yang luas untuk tempat piknik.
Universitas yang saya dapatkan juga termasuk 3 urutan teratas di Turki, berada di dalamnya adalah keberuntungan yang harus diperjuangkan. Fasilitas sekolah, dosen yang profesional, dll membuat saya semakin senang berada disini.
Homesick jelas pernah saya alami, shock culture jelas hal mau tidak mau kitaharus lewati. Tapi keindahan kota ini tetap membuat saya nyaman berada disini




4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Boleh berbagi lebih banyak nggak mbak tentang pengalaman panjangnya di Turki, saya sedikit tertarik dengan penyampaiannya mbak. bisa email ke dlsttr@gmail.com
    Terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
  3. assalamualaikum kak boleh tanya? kakak bisa kuliah di turki lewat jalur apa? beasiswa kah? sama mau tanya agar dapat kuliah di turki lewat jalur apa saja? terima kasih kak

    BalasHapus
  4. Emmh gak ngajak, padahal aku pengen banget kesana,,cuma gak punga ongkos....

    BalasHapus