Sabtu, 15 November 2014

PART 1,2012 ke 2014 inilah saya sekarang, Turkey



Ini tulisan pertama saya di blog ini setlah dua tahun off dari dunia ngeblog ini haha.
Dua tahun bukan waktu yang sebentar, banyak banget hal yang udah saya alami belakangan ini.
Dua tahun yang lalu saya hanya seorang anak SMA umur 17 tahun yang lagi dalam masa ababil, ngebet cari pengalaman baru, temen baru, hal-hal baru dan kenakalan lainnya.
Hasilnya bisa dilihat sekarang, hasil dari dua tahun kebelakang adalah saya yang sekarang menjadi salah satu mahasiswi jurusan Teknik Kimia di Istanbul Technical University, Turkey. Iyah, Turkey, masih agak gak percaya pas nulis kata-kata tadi. Tapi serius, saya nulis halaman ini di atas sofa apartemen saya di Istanbul. Mayoritas orang memang tinggal di apartemen, jadi bukan hal yang aneh disini kalau tinggal di apartemen. Study abroad, merantau, mungkin bukan topik yang lagi aneh di kalangan kita semua. Semua orang dalam hidupnya pasti pernah ngalmin yang namanya ngerantau walau gak lebih dari seminggu haha. Tapi lagi-lagi sekarang saya mau sedikit cerita tentang study abroad dan gimana ceritanya saya bisa sampai di Turki. Well, kalaupun pengalaman ini ga berharga bagi orang lain at least berharga bagi diri saya sendiri hikshiks ....



Well, awal cerita, dulu saya ngebet banget pengen jadi DOKTER. Dari zaman kecil udah pengen jadi dokter, kayanya saya korban dari lagu si boneka Susan yang bunyinya "susan susan kalau sudah gede mau jadi apa?", di jawab susan " mau jadi dokter", inspirasi dan awal mula saya pengen jadi dokter kayanya emang dari si Susan haha. Karena mau jadi dokter, dengan sendirinya saya mulai menyukai Biologi. Walau gak pinter pinter amat biologinya, tapi saya suka pelajaran ini. Saya suka juga mengajari teman pelajaran biologi, saya pun sering ikut perlombaan yang bertemakan biologi walaupun sering kalah juga, tapi biologi yang sampai masa SMA saya berakhir yang berkontribusi mensuplai berbagai pengalaman di hidup saya. Waktu SNMPTN saya isi pilihan saya dengan kedokteran UI, karena Universitas Indonesia adalah universitas yang saya ingin tuju sejak SMP mungkin sejak kakak saya berhasil masuk jurusan elektro UI, kakak saya yang menginspirasi dan memberi motivasi secara gak langsung betapa enaknya kuliah di UI. Kata-katanya yang paling ngehipnotis saya waktu itu buat ke UI adalah " hidup ngerantau tuh enak, jauh dari orang tua tuh bebas. Punya kamar sendiri, wc sendiri, tv sendiri,dll" kata kakak saya. Maklum saat itu kita hidup di rumah kecil, yang untuk punya kamar sendiripun susah. Hidup merantau jadi dokter, itu adalah pilihan hidup saya dulu. Sampai akhirnya, SNMPTN memaksa saya untuk banting setir ke berbagai plan, karena jurusan dokter pun ternyata tidak mudah ditembus. Alhasil saya jadi anak yang super labil, ikut seleksi univ ini dan itu, beasiswa ini dan itu dengan alasan yang penting kuliah haha. Tapi jurusan yang saya pilih masih sekitar kesehatan dan teknik. Entah kenapa, tahun itu Allah memberi banyak kemudahan, dihampir semua pilihan saya, saya berhasil lulus. Beasiswa universitas, dll berhasil saya masuki. Bahkan beasiswa ke Turki pun terasa mudah saya lalui saat itu. Namun diantara semuanya, jurusan kedokteran masih belum mau menerima saya. Akhirnya setalah berbagai diskusi, bapak yang tidak setuju pilihan saya ke Turki, mamah yang langsung histeris membayangkan anaknya ke luar negeri, kakak yang menuntut saya memilih yang paling baik daaan akhirnya saya memutuskan ke Turki dengan beasiswa. Saat itu sayapun berfikir, saya bisa lebih hebat daripada kakak saya yang cuma di UI, saya iya saya anak bertubuh pendek ini bisa belajar keluar negeri, bangga nya saya saat itu.
Beasiswa saya ini disponsori oleh organisasi pendidikan di Turki, intinya uang beasiswanya in shaa allah halal, itu yang jadi jaminan saya :)
Dari Jawa Barat ada 20 orang yang berangkat, saya salah satunya. Ada juga teman sekampung saya Arizal. Kita berdua ada di tahun keberuntungan saat itu.
Berangkatlah kami ke Turki tahun 2012 tanggal 1 Agustus pukul 00.10 WIB
"Bye bye Indonesia"sambil nangis haha
Maklum karena saya dulu norak, belum pernah kelua negeri jadi pas di pesawat malah sibuk liat pesawat yang gede nya wuiiih, liat sayapnya, mainin layarnya,dan hal lainnya tanpa berfikir bahwa saya akan ninggalin Indonesia dalam waktu yang lama, bukan sehari dua hari tapi bertahun tahun. Saat itupun hal yang saya tau tentang Turkey hanya Istanbul. Cuaca, makanan, bahasa, dll biar jadi urusan belakangan. 
to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar